STRUKTUR PERANGKAT DESA JATIPELEM
Desa Jatipelem
secara administratif terletak di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Secara Geografis Desa Jatipelem terletak dengan batas – batas :
- Sebelah
Utara
: Desa Temuwulan, Kec. Perak
- Sebelah
Timur
: Desa Pundong – Desa Brambang, Kec. Diwek
- Sebelah
Selatan
: Desa Godong, Kec. Gudo
- Sebelah
Barat
: Desa Glagahan, Kec. Perak
Desa Jatipelem
terdiri dari dua Dusun yaitu Dusun Jaten dan Dusun Pelem.
Luas wilayah Desa Jatipelem
adalah 154,850 Ha. Wilayah Desa Jatipelem terdiri dari:
1. Pemukiman
: 10,332 Ha
2. Sawah
: 127,000 Ha
3. Lain-lain
: 17,518 Ha
B. Kependudukan
Penduduk Desa Jatipelem berjumlah 1225 Kk yang terdiri dari 3744 jiwa berdasarkan data registrasi penduduk 30 November 2015. Dengan rincian sebagai berikut:
a. Berdasarkan jenis kelamin
- Perempuan
: 1935 jiwa
- Laki-laki
: 1809 jiwa
b. Berdasarkan
Dusun
- Dusun
Jaten : 1558 jiwa, 1 RW, 7 RT
- Dusun
Pelem : 2186 jiwa, 1 RW, 7 RT
c. Jumlah penduduk miskin:
- Dusun
Jaten : 189 Kk
- Dusun Pelem
: 299 Kk
C. Mata
Pencaharian
Penduduk Desa Jatipelem mayoritas mempunyai mata pencaharian
sebagai petani. Di desa Jatipelem ini petani menanam palawija dan tebu. Petani
palawija menanam padi, jagung dan lain-lain sesuai musim tanam yang ada di
desa. Untuk penjualan hasil panen, para petani palawija menjual hasil pertanian
langsung kepada pembeli. Untuk tahun 2016, terdapat BUMDes (Badan Usaha Milik
Desa) yang berfungsi untuk membeli padi hasil panen para petani dan
mengelolanya. Untuk petani tebu bekerjasama dengan beberapa pabrik gula untuk
proses penggilingan namun biaya penggilingan tetap di tanggung oleh petani.
Petani tebu bukan hanya bekerja sama dengan pabrik di Jombang, tetapi juga
beberapa pabrik di Kertosono maupun Madiun.
D. Hasil Kerajinan, Industri dan Sumber Daya Pendukung
Hasil kerajinan penduduk Desa Jatipelem mencoba mengembangkan usaha batik tulis. Batik tulis yang berkembang di Desa Jatipelem antara
lain Lembaga Kursus Pelatihan "Batik Colet" yang dirintis oleh bapak
Sutrisno, Sekar Jati Star yang dirintis Hj. Maniati, Litabena Batik yang
dirintis oleh Bu Lilik Sri Rahayu, Batik Bu Kusmiasih, dan Batik Pak Nurul.
Kain yang paling banyak digunakan adalah jenis kain sutra, dengan kisaran harga
mulai 100 ribu rupiah hingga 1,4 juta rupiah. Penduduk
Jatipelem juga mengembangkan usaha kerajinan tas dari kulit. Kerajinan tas dari
kulit ini dirintis oleh Bapak Alim yaitu JP Kulit Collection dan kerajinan dari
tas kulit serta imitasi yang dirintis oleh bapak Nasikin. Bukan hanya tas yang
di produksi namun juga ikat pinggang, dompet hingga sepatu. Untuk harga yang
dipatok mulai harga Rp 50.000,- hingga Rp 600.000,- .
Selain kerajinan, penduduk
Jatipelem juga mengembangkan industri di usaha pembuatan Tahu dan Tempe. Usaha
ini dikembangkan di Dusun Jaten, sehingga menjadi salah satu potensi dari Desa
Jatipelem.
E. Keadaan Pendidikan dan Sosial Budaya
Keadaan pendidikan masyarakat Desa Jatipelem cukup bagus karena sarana dan prasarana penunjang
pendidikan sudah ada, sehingga hampir tidak ada masalah dalam bidang pendidikan. Keadaan sosial
budaya masyarakat Desa Jatipelem cukup bagus,
karena budaya gotong royong masih kental ditengah-tengah masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar